Program Pendidikan

Program Pendidikan

“Saya merasa senang karena semakin hari, anak saya semakin berkembang, mandiri dan mengalami kemajuan dalam berkomunikasi setelah bergabung di kelas belajar.”

- Tatit Widyaningsih, ibu dari murid dari Yohanes Nugroho


Program Pendidikan merupakan salah satu bentuk pemenuhan hak belajar bagi anak dengan disabilitas yang senantiasa diupayakan oleh Pusat Rehabilitasi YAKKUM.

Program Pendidikan di Pusat Rehabilitasi YAKKUM ini, yang didukung oleh Kinder Not Hilfe, utamanya ditujukan bagi anak dengan Cerebral Palsy sebagai wadah untuk mempersiapkan anak sebelum memasuki pendidikan umum.

Layanan yang kami berikan

Melalui program kelas belajar, kami membantu anak-anak dengan disabilitas, khususnya bagi mereka yang mengalami Cerebral Palsy agar siap memasuki pendidikan dasar, baik di sekolah umum maupun sekolah khusus.  Adapun, tujuan dari progam ini adalah:

  • Meningkatkan kemamouan interaksi sosial anak
  • Meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari
  • Meningkatkan kemampuan kognitif anak
  • Menggali potensi diri


Demi menunjang keberhasilan program kelompok belajar tersebut, kami memiliki menyediakan fasilitas dalam bentuk:

  • Tenaga pendidik yang berdedikasi tinggi
  • Kurikulum yang didesain khusus
  • Media belajar yang disesuaikan kebutuhan
  • Perpustakaan
  • Laboratorium komputer
  • Kolam renang


Kami juga memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar melalui berbagai kegiatan, yaitu pembelajaran di kelas, outing class, pendampingan individu, berenang, Small Group Conference, dan lain-lain. Dalam kelas belajar tersebut, kami selalu melibatkan peran orangtua dalam mendampingi anak-anak ketika belajar. Kami percaya bahwa peran orangtua memberikan kontribusi positif dalam perkembangan anak. Kami juga memberikan edukasi bagi orangtua sehingga mereka dapat memberikan pendampingan kepada anak mereka secara mandiri.

Bagaimana program ini membantu penyandang disabilitas?

Program Pendidikan kami berpedoman pada Konvensi tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas (CRPD) United Nations, terutama pada Pasal 24 – Pendidikan yang menekankan bahwa “Penyandang disabilitas dapat mengakses pendidikan dasar dan menengah yang inklusif, berkualitas dan bebas biaya, setara dengan yang lain di lingkungan tempat mereka tinggal.”

Melalui kelompok belajar ini, anak-anak dengan disabilitas, khususnya Cerebral Palsy mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kemandirian dan mempersiapkan diri sebelum memasuki pendidikan umum.

Yang telah dicapai

Setiap tahun, kami mampu menampung maksimal 20 siswa/i dalam Program Pendidikan kami. Selama tahun 2017, kami mendidik 18 siswa/i – 17 anak dengan Cerebral Palsy dan 1 anak dengan disabilitas pendengaran.

Kontak kami

Kontak kami bila Anda adalah orang tua anak dengan disabilitas (usia 5-10 tahun), khususnya Cerebral Palsy, yang ingin memberikan pendidikan dasar bagi anak Anda.

Kontak kami melalui:

Telepon: (0274) 895386
Email: support@pryakkum.org
Instagram: @pryakkum
Facebook: Pusat Rehabilitasi YAKKUM

 

Didukung oleh:

Kinder Not Hilfe logo

×

Modal Header


Png, Jpg, Jpeg, Gif
Docx, PDF, Zip
Png, Jpg, Jpeg, Gif

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim. Donec pede justo, fringilla vel, aliquet nec, vulputate eget, arcu. In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim. Donec pede justo, fringilla vel, aliquet nec, vulputate eget, arcu. In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium.

Berita / Cerita

Berlatih Kepemimpinan Melalui Produksi Sale Pisang

Mengorganisir kelompok usaha yang terdiri dari sedikit unsur tentu tidak menyulitkan asal setiap anggota memiliki hasrat serupa dalam mewujudkannya. Tetapi bagaimana dengan kelompok usaha yang terdiri dari banyak unsur, ditambah model tersebut belum pernah ada di wilayah proyek dampingan?

TOA PRY Episode 03 - PRINSIP LUBER JURDIL PEMILU BELUM MENGAKOMODIR KEBUTUHAN DIFABEL!!

Berdasarkan data KPU terdapat kurang lebih 1,1 juta difabel yang terdaftar sebagai pemilih. Faktanya, diproyeksikan ada 37 juta difabel yang seharusnya masuk dalam pemilih difabel. Dan banyak dari mereka tidak terdaftar sebagai pemilih difabel, sehingga terdapat potensi TPS-TPS tidak aksesibel dan yang paling buruk difabel tidak dapat menggunakan hak pilihnya. Terlebih difabel psikososial didalam panti rehabilitasi. Banyak dari mereka yang tidak mendapatkan hak suaranya dalam pesta demokrasi. Lalu pesta demokrasi ini untuk siapa? Apakah difabel benar-benar akan ikut merayakannya? Yuk, tonton Eps. 03 Podcast PRY melalui rubrik barunya yaitu TOA PRY (Tongkrongan Advokasi) yang akan banyak bicara tentang PEMILU Tahun 2024 kali ini!

Langkah Penuh Semangat Naufal Abiyan Basani

Naufal Abiyan Basani, seorang pelajar berusia 10 tahun pengguna prosthesis kaki palsu yang juga adalah atlet panahan termuda di National Paralympic Committee (NPC) Kabupaten Semarang, menghadarpi hari-hari dengan penuh semangat. Pada bulan April 2023, ia mengunjungi Pusat Rehabilitasi Yakkum untuk memperbaiki prosthesisnya, yang sangat penting dalam aktivitas sehari-hari dan latihan panahannya. Melalui program ALTSO, tim Prostesis dan Orthotis (PnO) mengganti komponen-komponen prosthesis miliknya, memastikan kenyamanan dan keamanannya untuk menggapai cita-citanya.

Build Self-Confidence Through Catfish Farming

"Don't be shy. I used to be like you. I am your friend", said Wahono to his friend who had just joined the Self Help Group (SHG) meeting. Immediately I as the Community Organizer (CO), one lady as Community Mental Health volunteer, and Wahono's brother as the caregiver looked at each other because we were surprised that Wahono was able to convey these words. Even though at the beginning of the assistance, around mid-2022, Wahono tended to be shy and did not want to interact much with other people.

Berita dan cerita lainnya
UNTUK UPDATE TERBARU SILAHKAN SIGN UP EMAIL ANDA